Bulan Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan dalam Al Quran dan merupakan juga salah satu bulan diantara bulan-bulan lainya yang telah ditetapkan Allah Swt datangnya peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang bersendikan Islam. Peristiwa-peristiwa penting itu antara lain:Turunnya wahyu Allah kepada para Nabi dan Rasul-Rasul-Nya diantaranya, wahyu kepada Nabi Musa As, wahyu kepada Nabi Isa As, dan wahyu kepada Nabi besar Muhammad Saw sebagai Nabi akhir zaman. Selain itu kemenangan terbesar umat Islam dalam peperangan Badar dan kembalinya kota suci mekah dari tangan kaum kafir juga di diraih di bulan suci Ramadhan ini.
Percaya dan bertaqwa kepada Allah Swt merupakan syarat mutlak bagi kehidupan dalam menjalankan agama Islam yang merupakan pembuktian sejati bahwa bangsa Indonesia khususnya adalah bangsa yang berketuhanan yang didasari dengan nilai reigius yang tinggi. Didalam menjalankan agama Islam secara kaffah keyakinan akan diterimanya amalan dengan segala bentuk usaha yang sungguh-sungguh juga tidak kalah perlunya. Didalam dua belas bulan yang kita lalui, Allah memberikan satu bulan penuh sebagai hadiah kepada umat Islam guna memperbaharui keimanannya, menambah amalan kebaikan dan bulan itulah yang disebutkan dalam Al Quran dengan bulan Ramadhan, bulan pembakaran dosa, bulan di mana pada siang harinya yang halal menjadi haram, bulan pengendalian hawa nafsu manusia. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang sangat diunggulkan sekali dalam sejarah perkembangan Islam, salah satu keunggulan yang dimilikinya adalah adanya malam Nuzulul Quran yang biasanya bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan. Al Quran secara gamlang menerangkan pada malam itulah pelantikan atau pengangkatan Muhammad sebagai Rasul akhir zaman yang pada akhirnya membawa perubahan terhadap prilaku Jahiliyah (kebodohan dari segala sisi) menuju pada masyarakat Islam yang penuh hidayah dari Allah. Pengangkatan Muhammad sebagai Rasul terakhir ini terbukti dengan diturunkanya Qs Al Alaq ayat 1-5 “ Bacalah (yaa Muhammad) dengan nama tuhanmu yang menciptakan alam. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmu yang maha pemurah.Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan Qalam. Dan mengajarkan pada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya “. Ayat ini turun kepada beliau Saw pada tanggal 17 Ramadhan (610 M) di gua Hira’, ketika itu beliau sedang bertadarus (meditasi). Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Qs Al Baqarah-185 “ Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia “.
Allah Swt telah memperkenalkan dirinya kepada manusia melalui Rasul pilihan-Nya untuk mengajarkan cara berkomunikasi dengan sang pencipta, serta memberikan suri tauladan yang baik. Sebagai pedoman bagi kelangsungan hidup manusia. Allah Swt telah menurunkan kitab suci Al Quran kepada Rasul pilihan-Nya Muhammad Saw sebagai ayat pertama yang turun khusus kepada beliau seperti yang di terangkan dalam Qs Al Alaq 1-5 diatas (Bacalah), yang diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun, 22 bulan dan 22 hari. Allah Swt yang telah menciptakan manusia dan alam semesta ini telah menyiapkan untuk manusia pedoman atau pegangan hidup yang akan mengantarkanya kepada kebahagiaan yang abadi dan absolut disamping kesejahteraan lahiriah. Hal ini telah dinyatakan Allah dalam Qs Ar Rum – 30 “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, itu adalah ketetapan Allah atau fitrah yang harus dijalani manusia. Tidak ada perobahan terhadap fitrah Allah (ketentuan Allah). Itulah agama yang benar tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya “. Seperti yang sudah kita ketahui di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini amal kebaikan yang kita perbuat akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah termasuk didalamnya membaca, mendengarkan apalagi mengamalkan ayat-ayat yang ada dalam kitab suci umat Islam tersebut. Seperti yang dikatakan diatas, kitab suci Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang harus dijunjung tinggi dan dipahami untuk diamalkan dalam segala aspek kehidupan. Namun, sangat kita sayangkan banyak dari umat Islam itu sendiri yang tidak ada minat atau keinginan untuk mendalami akan isi dan kandungan Al Quran tersebut.
Bahkan, yang sangat menyedihkan dan mengejutkan kita banyak dari mereka yang mengaku beragama Islam tidak pandai membacanya sama sekali, begitu juga didalam lingkungan keluarga dimana meja tamu lebih banyak dihiasi dengan berbagai macam bentuk dan model majalah dan tabloid-tabloid lainya yang hanya bermaterikan kesenangan duniawi bahkan gambar-gambar yang yang dilarang agama. Ditambah lagi dengan tontonan anak-anak yang semakin hari semakin tak ada ujungnya, tontonan-tontonan yang hanya mengabarkan kesenangan fiktif belaka. Sementara Al Quran yang kita harapkan mampu membentuk watak Islami yang berakhlakul karimah dari anak-anak kita jauh terletak di ujung rak ruang tamu, yang sudah dipenuhi debu tanda tak pernah disentuh apalagi dibaca, hanya diperlukan ketika ada acara-acara tertentu mulai dari acara syukuran sampai acara tahlilan saja. Dan yang sangat menyedihkan lagi didalam sebuah masjid, surau dsb lebih banyak asbak rokoknya ketimbang Al Qurannya, seperti itulah nasib kitab suci tersebut di tangan umatnya sendiri, dimana pedoman hidup mereka tidak bersendikan pada ajaran-ajarannya lagi sehingga selalu berakibat pada tingkah laku yang tercela dan dimurkai Allah. Padahal Al Quran itu merupakan kebenaran yang absolut dan abadi, sangat berbeda dengan kebenaran ilmiah yang bersifat relatif dan subjektif. Kebenaran dan keorisinilan Al Quran dijamin oleh Allah Swt sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam Qs Al Baqarah-147 “ Kebenaran itu adalah dari tuhanmu, sebab itu janganlah kamu termasuk kedalam orang-orang yang ragu “. Dan didalam Qs Al Hijr-9 dijelaskan lagi “ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar akan memeliharanya “.
Yang perlu sekali kita ingat bahwa, beriman dan bertaqwa pada Allah Swt merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan kehidupan beragama karena iman dan taqwa merupakan landasan dasar untuk membentuk manusia yang berakhlakul karimah, berbudi pekerti luhur yang akan menjadi tonggak bagi pembangunan bangsa dan negara ini kedepannya. Jelasnya agama merupakan kebutuhan hidup manusia yang esensial. Al Quran sendiri telah memberi rangkuman dan pengertian agama itu secara jelas, bahwa agama itu adalah “ Ajaran-ajaran, petunjuk-petunjuk, hukum-hukum, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan dan sebagainya, yang diberikan oleh Allah Swt, melalui wahyu kepada Nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umat manusia yang mendambakan kebahagian yang hakiki, mutlak, langgeng atau absolut dalam mengejar ridha Illahi, dunia dan akhirat “ Karena manusia menurut fitrahnya adalah beragama, ini berarti tidak beragama bertentangan dengan kodrat manusia itu sendiri. Jika manusia tidak menemukan agama yang benar dan lurus maka ia akan menjadikan sesuatu agama yang pada dasarnya itu bukanlah sebuah agama. Inti agama adalah percaya akan adanya zat yang maha esa, maha perkasa dan maha melindungi serta maha memberi petunjuk kepada manusia yang mau tunduk dan patuh pada-Nya.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi segala macam hikmah, hikmah itu dibagi menjadi. Sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua dan sepuluh hari ketiga. Sepuluh hari pertama Allah Aza Wajalla memberikan berkah kepada orang muslim yang menjalankan ibadah puasa dan amal-amal kebajikan lainya. Berkahnya itu berupa janji Allah untuk melipat gandakan pahala orang muslim yang berpuasa dan beribadah lainya di bulan Ramadhan itu. Sepuluh hari kedua, Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada orang yang berpuasa. Rahmat itu sendiri adalah kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Sedangakan pada sepuluh hari ketiga, Allah Swt memberikan apa yang dinamakan Maghfirah atau ampunan kepada orang yang berpuasa, yaitu diampuni segala dosa-dosa yang pernah diperbuat. Kalau ketiga dari keunggulan ini bisa kita manfaatkan dengan sungguh-sungguh niscaya diri kita tepat di ujung Ramadhan memasuki 1 Syawal nanti akan mendapatkan nilai yang Is The Best, berupa Iman dan Taqwa yang ditambah dengan kefitrahan atau kesucian diri. Maka manfaatkanlah selagi masih diberi kesempatan. Allahu A’llam Berbagai Sumber…
Tiada ulasan:
Catat Ulasan